Membaca biografi atau sejarah perjalanan ulama salaf merupakan suatu yang sangat dianjurkan untuk untuk menumbuhkan semangat baru dalam mengikuti jejak langkah mereka. Dengannya juga akan sangat bermanfaat untuk mengetahui ukuran diri kita dan seberapa besar perhatian dan kesungguhan kita dalam mengisi waktu-waktu kita dengan sesuatu yang utama.
Jadilah seseorang yang kakinya di tanah
sedangkan angan-angannya di langit
Hendaklah kita tidak menyepelekan kebaikan sedikitpun. Karena terkadang, hanya dengan satu kalimat saja, ianya dapat membangkitkan semangat sebagian orang, menggerakkan jiwanya, mengubah jalan hidupnya dan bahkan mengangkat derajatnya. Berikut ini adalah kisah terpengaruh dan berubahnya jalan hidup seseorang hanya dengan satu perkataan saja.
a. Imam al-Bukhari
Kitab shahih al-Bukhari adalah kitab yang paling akurat setelah al-Qur’an al-Karim dan tidak diragukan lagi riwayat dan perawinya. Jika suatu hadits disebutkan bahwa ia diriwayatkan oleh al-Bukhari, jiwa ini akan mengakui kewibawaannya. Tahukah kita sebab yang melatarbelakangi dikarangnya kitab ter-shahih ini ?. Hanya karena satu perkataan yang beliau dengar di suatu majelis, sehingga Allah Ta’ala memudahka dirinya untuk menyusun kitab yang mengangkat derajat al-Bukhari di tingkatan atas. Ada yang menyebutkan bahwa sebab dikarangnya kitab shahih ini ada tiga hal dan yang paling masyhur adalah karena beliau berada di majelis Ishaq bin Rahawaih rahimahullah, yang saat itu berkata,
“seandainya salah seorang di antara kalian menyusun sebuah kitab yang didalamnya tertulis hadits-hadits Nabi yang shahih“.
Kalimat yang diucapkan oleh Ishaq ini menyentuh hati Imam Bukhari, sehingga beliau menyusun kitab besar yang menjadi kitab hadits paling shahih secara mutlak. [1]
b. Imam adz-Dzahabi
Ia adalah seorang imam yang banyak ilmunya. As-Subki rahimahullah berkata tentangnya, “Adapun ustadz kami Abdullah (Adz-Dzahabi) adalah orang berilmu yang tak ada tandingannya. Ia adalah gudang yang dijadikan sebagai tempat kembali ketika krisis, pemimpin makhluk dalam bidang hafalan, emas zaman baik secara maknawi maupun hakiki, tokoh dalam Jarh wa Ta’dil (ilmu yang membahas tentang komentar positif maupun negatif terhadap kepribadian rawi hadits) dan laki-laki sejati dalam berbagai bidang. … “[2]
Tahukah kita bahwasanya yang mendorong dirinya mempelajari hadits adalah satu kalimat saja ?. Sebagaimana diriwayatkan dari Imam al-Barzali, ketika melihat tulisan adz-Dzahabi iapun berkomentar,
“Sesungguhnya tulisanmu ini seperti tulisan ahli hadits“.
Kemudian beliaupun berkata tentang dirinya,
“Dengan perkataan itu, Allah menjadikan diriku mencintai ilmu hadits”. [3]
MasyaAllah…, lihatlah, apa pengaruh sebuah perkataan itu bagi imam adz-Dzahabi. Dengan rahmat dan tawfiq Allah Ta’ala, beliau menjadi salah seorang imam hadits, imam para ulama dan imam para perawi.
Janganlah kita menyepelekan kebaikan sedikitpun. Barangkali kita membaca sebuah buku kecil atau menghadiri majelis ilmu seorang penuntut ilmu yang masih muda, lalu kita mendengar perkataan yang sangat menyentuh hati dan memberikan kebaikan yang amat besar bagi diri kita.
Semoga dengan tawfiq dan rahmat-Nya kita dimudahkan untuk mencintai ilmu ini dan ahlinya. Ameen.
——————————–
Ma’alim fi Thariq Thalab Al-Ilmu, Abdul Aziz bin Muhammad as-Sadhan
[1]. Hadyu as-Sari, hlm. 9
[2]. Muqaddimah Siyar A’lam an-Nubala’, I/ 169
[3]. Siyar A’lam an-Nubala’, I/ 36.
zipoer7
December 17, 2009 at 4:16 am
Salam Takzim
Mohon izin dan mohon maap,
Selamat tahun baru 1431H
Semoga banyak pahala yang disimpan
Salam Takzim Batavusqu
admin
January 3, 2010 at 8:00 am
wa’alaykumussalam,
izin kemana bang Zipoer7…, sama-sama ya..
terimakasih atas kunjungannya.
mukhtashar
May 19, 2010 at 10:16 am
Merinding ana bacanya…jazaakallahu khair yaa akhiy…
admin
May 19, 2010 at 3:11 pm
Wa iyyakum, baarokallahu fiikum…
Smoga ikutan terbakar semangatnya ya akh…